BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Teori
1. Pengertian Studi Penelitian
pasien
Menurut
Suryawati dkk. (2006)
pada tiga rumah
sakit di Jawa Tengah menjelaskan bahwa indikator WHO menjelaskan bahwa perawat
memiliki peran kunci untuk melaksanakan pendidikan kesehatan. Perawat perlu
melakukan peran ini pada semua tatanan pelayanan, baik pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Perawat juga perlu melaksanakan peran ini pada semua
tingkat pencegahan, mulai dari tingkat pencegahan primer sampai dengan tersier.
Pendapat peneliti bahwa pasien yang berada dirumah sakit harus mendapatkan
pendidikan kesehatan sebagai wujud peran perawat pada tingkat pencegahan
sekunder maupun tersier. Pendidikan kesehatan harus dilaksanakan secara
terprogram dan sesuai dengan kebutuhan pengetahuan yang mereka perlukan saat
dirawat maupun ketika pulang. Discharge planning/ perencanaan
pemulangan pasien adalah proses sistematis yang bertujuan menyiapkan pasien
meninggalkan rumah sakit untuk melanjutkan program perawatan yang berkelanjutan
dirumah atau diunit perawatan komunitas (Taylor, dkk. 1989) . Program
perencanaan pemulangan pada dasarnya merupakan program pemberian pendidikan
kesehatan kepada pasien yang meliputi nutrisi, aktifitas/ latihan, obat-obatan
dan instruksi khusus yaitu tanda dan gejala penyakit pasien (Potter &
Perry, 2005). Pasien yang akan pulang jika dipersiapkan dengan baik, maka tidak
akan mengalami hambatan dalam melanjutkan program pengobatan dan rehabilitasi,
serta akan mencapai tingkat kesehatan yang lebih baik. Konsumen pelayanan
kesehatan/ pasien menginginkan kepuasan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Pada dasarnya konsep pelayanan berkualitas sebagai penilaian baik buruknya
rumah sakit dapat dilihat dari empat komponen yang mempengaruhinya yaitu:
1) aspek klinik yang meliputi pelayanan
dokter, perawat, dan teknis medis,
2) efisiensi dan efektifitas, yaitu pelayanan
yang murah dan tepat guna,
3) keselamatan pasien, yaitu upaya
perlindungan pasien dari hal yang membahayakan
keselamatan pasien
4) kepuasan pasien, yaitu tentang kenyamanan,
keramahan dan kecepatan pelayanan (Lusa,
2007).
Kepuasan pasien sebagai salah satu indicator
pelayanan berkualitas harus menjadi perhatian karena berhubungan langsung
dengan pengguna pelayanan kesehatan. Rumah Sakit Roemani merupakan rumah sakit yang sedang
berkembang dan selalu ingin melakukan inovatif-inovatif dengan cara pembenahan-pembenahan
demi mencapai tujuan sesuai visi misi. Selain itu dengan banyaknya rumah sakit
swasta di Jawa Tengah juga merupakan alasan yang kuat untuk bersaing dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pelayanan keperawatan dilakukan
dengan menggunakan proses keperawatan meskipun belum berjalan dengan baik.
Pemberian pendidikan kesehatan pada pasien belum dilakukan secara terprogram
terutama program pendidikan untuk pasien yang akan pulang. Pemberian informasi
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan keperawatan, tetapi belum
mencakup keseluruhan hal-hal yang seharusnya diketahui oleh pasien ketika
pulang. Peneliti ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana pengaruh pendidikan
kesehatan persiapan pasien pulang terhadap kepuasan pasien tentang pelayanan
keperawatan. Kepuasan pasien merupakan reaksi afeksi dan dinamis yang
berhubungan dengan perasaan kenyamanan,keramahan, kecepatan pelayanan serta
pemberian informasi tentang kesehatan yang dibutuhkan. Pelayanan keperawatan
merupakan
pelayanan utama pada suatu
rumah sakit, dimana salah satu aspek pelayanan keperawatan yang dapat
mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien adalah
pemberian pendidikan kesehatan pada pasien. Berdasarkan uraian diatas ingin
diketahui adakah pengaruh pemberian pendidikan kesehatan persiapan pasien
pulang terhadap tingkat kepuasan pasien tentang pelayanan keperawatan
2.Jenis
Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan preexperimental design (quasi experiment ) dengan desain posttest only with control group design atau
static group comparison, yaitu pengambilan data satu kali untuk dua kelompok, setelah kelompok intervensi diintervensi dan
kelompok lain tidak diintervensi dimana kelompok intervensi pada ruang rawat
inap dewasa ( Ruang Usman) dan kelompok yang tidak diintervensi adalah ruang
Umar. Lokasi penelitian adalah pada dua ruang rawat inap di Rumah Sakit Roemani
Semarang.
3. Cara
penelitian
Menjelaskan pada pasien tentang tujuan
penelitian, kemudian meminta persetujuan untuk menjadi responden. Mengisi
kuesioner penelitian dengan didampingi peneliti kemudian menjelaskan tentang
cara mengisi dan menjelaskan jika ada yang kurang jelas. Kemudian mengambil
kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar